Jumat, 27 Juni 2014

Klasifikasi Naga (Dragon)

 Naga adalah sebutan umum untuk makhluk mitologi yang berwujud reptil berukuran raksasa. Makhluk ini muncul dalam berbagai kebudayaan. Pada umumnya berwujud seekor ular besar, namun ada pula yang menggambarkannya sebagai kadal bersayap.

Naga, dalam berbagai peradaban dikenal dengan nama dragon (Inggris), draken (Skandinavia), Liong (Cina), dikenal sebagai makhluk superior yang berwujud menyerupai ular, kadang bisa menyemburkan api, habitatnya di seluruh ruang (air, darat, udara). Meskipun penggambaran wujudnya berbeda, namun secara umum spesifikasi makhluk tersebut digambarkan sebagai mahluk sakti.
Sosok Naga di dunia barat digambarkan sebagai monster, cenderung merusak dan bersekutu dengan kekuatan gelap. Dicitrakan sebagai tokoh antagonis yang seharusnya dihancurkan. Seseorang bisa mendapat gelar pahlawan atau ksatria dengan membunuh Naga. Pendek kata, Naga adalah ancaman bagi manusia.
Tidak demikian halnya dengan citra Naga di peradaban timur. Di Cina, naga dianggap sosok yang bijaksana dan agung layaknya dewa. Naga adalah satu-satunya hewan mitos yang menjadi simbol Shio. Budaya Minangkabau mengenal dongeng ngarai Sianok yang diciptakan oleh Sang Naga. Hiasan Naga juga sangat lekat dengan budaya jawa, umumnya ada di gamelan, pintu candi dan gapura, sebagai lambang penjaga. Masyarakat Dayak juga menggambarkan Naga sebagai penguasa dunia bawah, dan Burung Enggang sebagai penguasa dunia atas. Naga di peradaban timur mendapat tempat terhormat, karena meskipun mempunyai kekuatan super yang bisa menghancurkan, namun tidak semena-mena bahkan bisa mengayomi.
Naga atau Ular menurut pandangan bangsa Indonesia dianggap sebagai lambang dunia bawah. Sebelum Zaman Hindu (Neolithicum), di Indonesia terdapat anggapan bahwa dunia ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu dunia bawah dan dunia atas, yang masing-masing mempunyai sifat-sifat bertentangan. Dunia bawah antara lain dilambangkan dengan bumi, bulan, gelap, air, ular, kura-kura, buaya. Sedangkan dunia atas dilambangkan dengan matahari, terang, atas, kuda, rajawali
Pandangan semacam itu juga hampir merata di seluruh bangsa Asia. Dalam cerita Mahabarata maupun pandangan bangsa Indonesia sendiri sebelum Zaman Hindu, naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian.

Tapi tahukah anda dengan perbedaan lebih jelasnya? disini saya akan menjelaskan mengenai perbedaan bentuk naga yang saya ketahui

1. Naga Eropa (Dragon)
Naga Eropa terdapat dalam cerita rakyat dan mitologi di kebudayaan-kebudayaan di Eropa.
Naga Eropa memiliki bentuk berupa tubuh mirip ular besar dengan dua pasang kaki mirip kadal serta sepasang sayap mirip kelelawar di punggungnya. Hewan ini juga digambarkan memiliki tanduk, ekor yang panjang dan kuat, serta kulit yang keras dan berduri atau bersisik. Mulutnya dipercaya mampu menyemburkan api. Di sepanjang tulang belakangnya terdapat barisan duri besar. Naga Eropa disebutkan memilik warna-warna yang eksotis.
Naga yang hanya memiliki sepasang kaki disebut Wyvern, apakah itu Wyvern? kita lihat setelah ini.
Naga Eropa biasanya digambarkan hidup di sungai atau tinggal di sarang yang terdapat di bawah tanah atau di dalam gua. Beberapa naga tertentu melindungi gua atau kastil yang berisi harta.
Darah naga memiliki khasiat gaib, misalnya mampu membuat kebal.
Secara umum, naga Eropa disebut sebagai makhluk yang jahat, meskipun ada beberapa pengecualian, misalnya Y Ddraig Goch ("Naga Merah Wales).

2. Wyvern
Wyvern (bahasa Inggris: wyvern /ˈwvərn/) adalah makhluk mitologis bersayap dengan kepala naga, tubuh reptil, dua kaki (kadang-kadang tidak ada), dan ekor bergelung. Tergantung budaya bersangkutan, wyvern dapat dideskripsikan menyemburkan api atau memiliki bisa mematikan, atau memiliki dua kemampuan tersebut atau tidak sama sekali. Gambar wyvern dapat ditemukan dalam lambang atau bendera, terutama dalam budaya Eropa. Ada varian wyvern yang menghuni laut, disebut Wyvern laut yang memiliki sirip ikan sebagai pengganti ekor naganya yang melingkar.
Beberapa kriptozoolog menafsirkan wyvern sebagai petrosaurus sintas (mampu bertahan hidup), yang telah punah 65 juta tahun yang lalu. Ada pula dugaan makhluk mirip petrosaurus di kawasan terpencil, sebut saja Kongamato di Afrika.

3. Bahamut
 Bahamut merupakan jenis naga yang berasal dari mitologi Arab yang biasa di gambarkan memiliki kepala seperti gajah, kuda nil. Bahamut sendiri merupakan raja dari para naga mungkin karena kekuatannya yang lebih kuat saat bertarung, bahkan dalam game Final Fantasy Bahamut digambarkan sebagai raja Naga terkuat dengan level tinggi. Perbedaan yang paling mencolok antara Bahamut dengan Dragon adalah jika dragon / naga eropa memiliki 4 kaki sedangkan bahamut memiliki sepasang tangan dan kaki.

4. Wurm
Saat melihat gambar ini saya yakin anda mengingat film ini, ya wurm adalah sejenis naga tanpa sayap yang ada di film Dragon War. Wurm mungkin terdengar seperti kata Worm (cacing) karena naga yang satu ini bisa menggali lubang seperti halnya cacing. Wurm juga mungkin terlihat seperti Basilisk yang ada dalam film Harry Potter namun Baslilsk tidak termasuk kategori naga karena dalam legenda Basilisk digambarkan sebagai raja ular.

5. Serpent
Serpent Dragon di gambarkan sebagai makhluk bertubuh seperti ular dengan tadnuk seperti rusa dan terkadang ada yang digambarkan memiliki sepasang sayap seperti Quetzalcoatl, naga yang berasal dari mitologi suku Aztec. Serpent dragon mungkin lebih dikenal sebagai Liong. Serpent atau liong di gambarkan dalam mitologi China sebagai makhluk yang kuat, bijaksana dan mempunyai kekuatan magis yang tinggal di langit maupun laut. 

Dari pembahasan singkat diatas dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa jenis bentuk naga dari satu kata "naga" itu, kadang kita kebingungan jika ingin melihat "naga" yang kita cari di Google oleh karena itu mungkin informasi mengenai bentuk naga ini bisa berguna bagi kita semua ~ Sebearnya masih ada beberapa jenis naga yang membuat saya bingung untuk memasukannya pada kategori yang mana sperti Hydra.

1 komentar: