Besaran Vektor
Definisi Vektor
Definisi Vektor
Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
Menggambar sebuah Vektor
Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya.
Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya.
Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.
Penjumlahan Vekor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan contoh
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan contoh
Untuk vektor segaris, resultannya
R = A + B + C + n dst…
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (180o - α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 - 2(OP)(PR) cos (-cos α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 - 2(OP)(PR) cos α
Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 - 2(OP)(PR) cos (-cos α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 - 2(OP)(PR) cos α
Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR
maka didapat persamaan
R2 = A2 + B2 - 2AB cos α
Rumus menghitung resultan vektornya
R2 = A2 + B2 - 2AB cos α
Rumus menghitung resultan vektornya
Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2 cara
1. Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar Genjang (Pararelogram)
yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.
2. Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga
pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengn titik ujung vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya
R = A + (-B) = A – B
Rumus Cepat Vektor
berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika
Jika α = 0o maka R = V1 + V2
Jika α = 90o maka R = √(V12 + V22)
Jika α = 180o maka R = | V1 + V2 | –> nilai mutlak
Jika α = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V
Contoh Soal
Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik tangkap sama dan mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah resultan vektor tersebut tersebut!
Perkalian titik
Perkalian titik dua buah vektor akan menghasilkan sebuah skalar. Jenis perkalian ini bersifat komutatif.
Untuk vektor satuan terdapat hubungan-hubungan yang khusus dalam operasi perkalian titik, yang merupakan sifat-sifat yang digunakan dalam perkalian titik, yaitu
dan
Atau dapat pula dituliskan dengan menggunakan notasi delta Kronecker
, yaitu
Perkalian silang
Hasil suatu perkalian silang dua buah vektor adalah juga sebuah vektor. Perkalian silang bersifat tidak komutatif.
Untuk vektor-vektor satuan terdapat pula hubungan yang mendasari operasi perkalian silang, yaitu
dan
Perkalian langsung
Hasil perkalian langsung dua buah vektor adalah sebuah tensor atau matriks. Perkalian ini tidak bersifat komutatif.
Perkalian langsung dua buah vektor satuan tidak memiliki hubungan yang khusus.
Besaran Skalar
Besaran-besaran dalam fisika yang sudah
kita kenal seperti massa, panjang, waktu , dan yang lainnya dinyatakan dengan
sutu angka yang biasanya diikuti dengan suatu satuan. Sebagai contoh, massa
suatu benda sama dengan 4 kg. Besaran-besaran seperti itu tidaklah mempunyai
arah, sehingga disebut dengan besaran skalar. Dikatakan tidak mempunyai arah,
karena besaran-besaran tersebut bernilai sama ke senua arah/orientasi.
Perhitungan pada besaran skalar meliputi operasi-operai matematik seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
1. Massa (m)
Besaran massa benda dapat diperoleh dari pembagian gaya yang bekerja terhadap percepatan benda tersebut
Besaran massa benda dapat diperoleh dari pembagian gaya yang bekerja terhadap percepatan benda tersebut
2. Panjang/jarak (s)
Besaran panjang/jarak lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dapat diperoleh dari perkalian antara kelajuan dengan waktu tempuh
Besaran panjang/jarak lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dapat diperoleh dari perkalian antara kelajuan dengan waktu tempuh
3. Luas (A)
Misalnya luas suatu persegi panjang dapat diperoleh dari perkalian antara panjang dengan lebarnya.
Misalnya luas suatu persegi panjang dapat diperoleh dari perkalian antara panjang dengan lebarnya.
4. Volume (V)
Misalnya volume sebuah balok dapat diperoleh dari perkalian antara panjang (p), lebar (l), dan tingginya (t).
Misalnya volume sebuah balok dapat diperoleh dari perkalian antara panjang (p), lebar (l), dan tingginya (t).
5. Waktu (t)
Besaran waktu tempuh dari suatu benda yang bergerak dapat diperoleh dari pembagian antara jarak (s) terhadap kelajuan (v).
Sumber:http://rumushitung.com/2013/06/14/besaran-vektor-fisika-sma/ ; http://elnicovengeance.wordpress.com/2011/08/14/perkalian-vektor/
Besaran waktu tempuh dari suatu benda yang bergerak dapat diperoleh dari pembagian antara jarak (s) terhadap kelajuan (v).
Sumber:http://rumushitung.com/2013/06/14/besaran-vektor-fisika-sma/ ; http://elnicovengeance.wordpress.com/2011/08/14/perkalian-vektor/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar